sebuah akhir pekan kembali berlalu. tidak banyak hal yang surprising. semuanya berjalan biasa tidak membosankan, tidak pula menggairahkan. satu hal yang membuat saya merenung-renung (walau tak sampai memaksa saya sulit tidur) hanyalah sepasang angka baru yang menjadi penanda usia saya.
saya sudah mau menulis sesuatu saat itu. tapi tangan saya baru tergerak setelah membaca ucapan selamat dari teman-teman di milis i-rock! –mungkin juga karena kebetulan komputer sedang menyala.
phew… masuk juga saya ke usia yang membuat saya teringat pada seorang teman (senior saya, sebenarnya) yang juga penggemar musik (rock). waktu itu, saat kami sedang berdua menjelang larut malam, sambil mendengarkan album-album baru yang kebetlan mampir di mejanya, dia bilang, “bayangkan, pur, 45 tahun….” selama ini usia 45 tahun memang tidak pernah istimewa. tidak seperti 17, 40, 50, atau 60 (silakan ditambah dengan kelipatan 10 selebihnya sampai batas yang paling mungkin dicapai rata-rata orang). tapi ada nada seperti kehilangan sesuatu yang berharga pada kata-katanya.
mungkin saja ada sesuatu yang hilang, atau dia merasa belum cukup untuk berbuat sesuatu pada tahun-tahun yang sudah lewat. saya tidak pernah berpikir, waktu itu, bagaimana jika waktu saya sendiri akhirnya tiba. entah kenapa. bisa saja karena, di bawah sadar, saya merasa saya masih punya waktu yang cukup lama sebelum sampai ke usia itu.
sesungguhnya kita tak pernah tahu apakah saat itu tiba perlahan-lahan atau sedemikian lekas. kini saya cuma bisa berkata dalam hati, “wah, sampai juga di titik ini.” saya jadi ingat pink floyd, yang menyanyikan larik ini dalam time: “and then one day you find ten years have got behind you….”
tapi saya tak menyesalkan apa pun. saya tidak merasakan kehilangan atas waktu-waktu yang sudah lewat –meskipun, misalnya, ada begitu banyak buku dan album musik yang saya lewatkan (baik karena ketidaktahuan maupun kesengajaan). dan saya juga merasa tidak seperti nyanyian jethro tull (“too old to rock’n’roll“). sebab saya belum pernah merasa ada musik yang “it’s too loud” sehingga saya tergolong “you’re too old“. saya setuju keith richards yang bilang, “rock’n’roll: music for the neck and downwards.”
yang saya sayangkan: kenapa tidak ada yang menyanyikan lagu dengan judul apa pun asal ada 45-nya. bukan apa-apa. maksud saya, biar kalau tiba-tiba ingin menyanyi, sudah ada lagu yang betul-betul pas. bukankah ada lagu, misalnya, “when i’m sixty-four“?
Leave a comment